Tuesday 19 November 2013

waktu itu sesuatu yang harganya mulai melonjak tinggi. melebihi harga bawang ataupun bbm. kini, aku rasa, waktu semakin cepat berlari. aku kewalah dikejarnya. sampai, aku tidak bisa lagi mengatur segala aktivitas menjadi rutinitas. selalu ada satu aktivitas yang tiba-tiba harus diselipkan ditengah-tengah hari. rasanya, 1 hari saja tidak cukup. rasanya, waktuku habis dalam pendidikan. entahlah.

Saking susahnya mencari waktu, meluangkan waktu sedikit pun aku tak bisa. bahkan, jika ada waktu luang, secuil apapun itu, yang aku inginkan hanya istirahat. aku stress, banyak yang dipikirkan. masalah yang ada di setiap tempat punya pemikiran tersendiri. Tuhan, jika aku bisa meminta satu, aku akan meminta libur selama 2 hari menatap indahnya, menghirup sejuknya udara, tertidur pulas, berbincang dengan orang-orang tersayang, dan melupakan sejenak rutinitasku.

Meluangkan waktu itu sepertinya hal yang tidak lagi aku kenal. meluangkan sedikit waktu untuk seseorang pun tidak bisa. setiap aku berpapasan, walaupun hanya di Social Media, aku layaknya penebar janji yang tidak ada habisnya kapan janji itu ditepati. saat aku hanya ingin bertukar cerita dengannya, secuil apapun waktu itu, jika aku sanggup, aku akan menepati janji itu. entahlah, sekarang sudah berbeda. tidak bisa sedekat dulu lagi. bahkan, waktu yang paling lama untuk berbincang pun ada pada kuasa semesta. saat kita berdua berpapasan dengan kendaraan masing-masing dengan reflek berhenti dan otomatis bertukar cerita lalu menyematkan senyum. kejadian itu pun memang adaya pada tangan semesta. aku tidak bisa mengontrol.

jadi, semoga saja aku bisa belajar untuk mengontrol waktu. tapi, aku ragu.

"Manusia di bumi ini hanyalah budak waktu" -Once Upon A Time

Friday 15 November 2013

Sudah bulan ke delapan. Sepertinya gue mulai menyadari beberapa hal.

Gue sadar, ternyata Jatuh Cinta adalah hal yang mengganggu gue. Jatuh cinta terkadang bisa membuat gue lupa diri.
Malah jatuh cinta kadang bisa membuat 'jiwa' gue yang lain. Kadang, jatuh cinta juga bisa membuat hal yang gue sukai menjadi gue benci karena ada sesuatu yang tersirat berkaitan dengan cinta lalu.
Jatuh cinta membuat gue menjadi suatu boneka yang digerakkan memakai baterai khusus; cinta.
Jatuh Cinta membuat gue trauma pada segala hal yang pernah dilewati saat cinta itu menghampiri.
Padahal, seharusnya jatuh cinta itu menyenangkan. Memang menyenangkan pada awalnya, tapu siapa yang tau akhir dari cerita?
Jatuh cinta membuat gue menjadi peramal dadakan atau profesor yang sering memvuat hipotesa akan keadaan. Menebak-nebak.
Jatuh cinta membuat kepercayaan gue pada dunia buyar begitu aja.
Jatuh cinta yang menguasai gue. Seharusnya tidak boleh.
Jatuh cinta membuat gue lemah. Seperti kutipan itu "Love is Weakness".
Jatuh cinta meninggikan ego gue menganggap hati adalah benda yang terkutuk. Menyalahkan perasaan.
Jatuh cinta membuat gue kejam dengan segala ucapan 'karma' yang menilai mereka akan berubah.
But.. What if.. Yang berubah adalah gue? Selama ini menganggap dan menunggu mereka berubah.

What if i'm a bad guy now?

Friday 27 September 2013

Sore di tanggal 27 September. Handphone sejak tadi pagi, mati. Tidak secuil pun aku ingin menyentuhnya. Minggu ini, rasanya aku hanya ingin mati. Atau mungkin kalau bisa, aku hanya ingi mecabut kontrak-kontrakku pada orang-orang terdekat. Minggu ini, disaster. Semua gerbang ditutup. Gerbang hati sudah digelayutkan oleh gembok, siap untuk dikunci. Yah, menghindari jatuhnya lagi. Gerbang pikiran, masih dicarikan gemboknya. Jujur, rasanya tidak mau bersosialisasi dengan beberapa orang, oh, atau mungkin semuanya. Tidak ingi menolong, membantu, menurut, dan lainnya. Being helpful isn't the best way anymore. Mencoba menolong satu pihak diantara beberapanya, tidak pernah selalu menjadi kebaikan. Well, bagi diri sendiri. Karena, kata Deddy Corbuzier adalah
      "Jangan pikirkan banyak pihak diantaramu jika ingin sukses. Terkadang, sukses harus mengabaikan pihak lain. Tidak bisa kamu membahagiakan semuanya, selagi dirimu sendiri belum bahagia"
Untuk seseorang yang mungkin mau baca ini atau mungkin tidak akan baca, aku minta maaf tidak pernah konsisten, tidak pernah menjadi yang dimau, tidak pernah menjadi yang dibanggakan, tidak pernah menjadi yang terbaik. Maaf juga, aku tidak benar-benar kuat membaca tulisan-tulisan milikmu. Maaf, aku tidak berani mengungkapkan sepenggal kalimat "Mengapa baru sekarang mempertimbangkan 'status'? Mengapa tidak dari 3 tahun lalu?". Aku, selalu mengecewakan, egois, dan apapun itu. Tapi, apa aku tidak akan pernah pantas untuk sesuatu yang bisa diibaratkan dengan keabadian?. Memiliki keabadian itu, hanya satu-satunya yang selalu aku mau, walau itu cuma satu. Kemudian, aku hanya ingin bertanya sekali lagi, "Apa aku tidak pernah membuatmu bahagia?" Jika tidak, mengapa selalu padaku? Tidak pada yang lain? Aku hanya takut kehilangan. Kehilangan yang selalu membayang dari kecil. Karena, sejujurnya, yang terbaik adalah kamu. Tapi, aku tidak bisa menjadi yang terbaik.

Go ahead, find your best peoples out there.
But, not me. Forgive me this time.
Thank you for the friendship.

17:14
27 Septermber 2013
Dari September,
Bulan yang paling emosional.

Sunday 8 September 2013

Selamat malam, terakhir, kamu tidak membalas pesanku. Sudah terlelap atau memang sengaja? Yah, aku pikir saja kamu sudah terlelap. Akhir-akhir ini, aku susah tidur. Sama seperti kamu dulu. Hanya saja yang berbeda, aku rela untuk menemani sampai pagi walaupun pada akhirnya aku terlelap juga. Tapi, kamu? Tidak ada, tidak pernah ada. Lagipula, kamu bilang, kamu terlalu sibuk dan akhirnya terlalu lelah. Aku coba pahami, aku mengerti, tetapi rasanya ada yang hilang. Terbiasa dengan ucapan Goodnight itu luntur. Jangankan tentang goodnight, mengingat untuk membalas pesanku saja sudah susah. Aku tau, kamu bukan dan kamu tidak pernah menjadi milikku, tapi sikapmu membuatku merasa memiliki. Entahlah, semenjak kita pisah, rasanya kita tak lagi sama. Kau tak lagi peduli denganku.

Kamu, kamu pernah ada di satu bab di dalam novel hayalanku. Dan, setiap malam aku membacanya. Setiap percakapan yang nyaman, aku mengingatnya, hafal dengan begitu saja. Setiap waktu, aku ingat. Aku ingat setiap detilnya. Dari waktu kamu bangun sampai kamu tidur. Tapi, apa kamu ingat tentangku? Aku rasa, tidak. Rasanya, jika doaku hisa langsung tembus sampai kepada-Nya, aku mohon waktu lalu di tanggal 7 maret, sore itu, aku mohon tidak didekatkan denganmu. Aku mohon sadarkan saat-saat lalu. Aku mohon bisa mengulang waktu. Tapi, apa daya? Aku tidak bisa.

Malam ini terlalu larut. Larut dalam kata-kata yang tak pernah tersampaikan. It's nothing. Karena, mengumpulkan keberanian sebenarnya bukan mustahil, hanya saja aku ragu. Aku memainkan hipotesaku dan aku takut hipotesa itu hasilnya fatal dengan lagi. Aku takut. Aku masih takut,masih belum mau rela untuk melepasmu. Aku masih takut dihantui rasa-rasa yang sama seperti orang kemarin sebelum kamu. Aku masih ingin bernyaman padamu, tapi, aku anggap itu tidak mungkin lagi. Dan, saat aku mengingatmu, hanya barisan-barisan doaku yang siap memelukmu dengan tangan tuhan. Semoga, semoga saja kamu selalu baik. Selalu bersenang, tidak seperti aku, di sini, mencoba untuk kembali mencicipi kenyataan. Aku pulang, aku tinggalkan 'rumah' kita yang lalu, yang hampir roboh digerogoti perasaan. Kamu pulang dahulu dan aku masih merawat rumah itu. Tapi, sekarang? Aku tidak sanggup. Aku pulang pada malam ini.

00:07
Malam ini, malam kesekian kalinya kamu tidak membalas pesan.
Kita yang tidak pernah lagi kembali.

Saturday 13 July 2013

Dimana-mana BBM mahal, maksudnya semuanya udah naik. semua bahan naik cuma gara-gara BBM naik. Kenapa, sih semuanya ikutan naik dan jadi susah? ya gak ada jawaban selain 'mengantar barang-barang itu memakai transportasi, alat transportasi butuh bensin, bensin itu BBM, dan BBM itu mahal.' Iya, semuanya jadi ikut susah, ikut menderita.

Dari BBM ini, bisa dikaitkan dengan sehari-hari. BBM walaupun mahal, dibutuhkan orang setiap hari. Sama. Sama kayak kamu. walaupun kamu 'Mahal' tapi aku tetap butuh. ketergantungan. Dan di saat kamu mulai 'Mahal', semua rasanya yang ada di sekitar ikut susah. Tersenyum, semangat, fresh, itu susah. Rasanya, cuma ada kesusahan dan ikut menderita. Tapi layaknya BBM, kenapa orang-orang tergantung pada benda itu? karena orang terbiasa memakai itu dan belum menemukan benda lain yang menggantik, aku pun sama dalam cerita ini. Aku terbiasa. melepas keterbiasaan itu sulit. Mudah, sih, jika ada penggantinya. tapi seperti orang-orang, 'aku belum menemukan penggantinya'.

Monday 1 July 2013

Hai, kamu. kali ini aku hanya memperhatikan awan, sedang tidak menengok layar handphone untuk mencarimu. aku sudah pada batasnya. perjuangkan atau menyerah? maju atau mundur? aku masih di garis antara keduanya. karena, akhir-akhir aku hanya menduga dan seakan tau bahwa kamu sudah ada pengisi hari yang lain. yang mungkin lebih keren dan lebih nyata daripada aku.

Ini belum malam, tapi hampir meninggalkan sore. petang. aku coba tinggalkan kamu sejenak agar kamu tidak terlalu bosan. sudah berkali-kali aku meninggalkanmu. sudah berjam-jam, tapi saat aku membuka handphone lagi, ternyata kamu tidak lagi mencariku, kamu tidak lagi yang lampau. begitu akhir-akhir ini. semua kalimat-kalimat yang dulu nyatanya membuat nyaman, tidak lagi ada. dan aku tersadar, kalimat-kalimat itu berpindah pemilik. bukan lagi aku. tapi entah, siapa, itu hanya dugaan. dan lagi-lagi dugaan, tidak pernah nyata.

akhir-akhir ini tidak lagi menjadi semangat hanya menjadi curiga. seakan di waktu lalu, aku tahu segalanya tentang kamu, tapi aku tidak pernah memahami. Akhir-akhir ini hanya menjadi hitam tidak ada putih. akhir-akhir ini hanya bingung. akhir-akhir hanya berpikir perpisahan. akhir-akhir ini, semoga tidak akan menjadi akhir.

Monday 24 June 2013

Hallooo, ketemu lagi sama tulisan gue di blog ini. well, gue kasih judul Malam yang Suka Suka Gue aja. abisnya gue gak tau, ya, gue mau bahas apa. gue cuma mau cerewet aja di sini. dan di postingan satu ini bahan gue mungkin agak tidak keren atau malah membosankan atau yang lebih parah lagi di semua postingan gue tidak keren dan membosankan? hahaha, entahlah.

emm, gue mau bahas apa, ya? yah, postingan kali ini let it flow, aja, ya. gue lagi mikirin. kata orang kan, kalo lo pengen sesuatu lo itu harus ada niat, doa, dan usaha. jadi, apa itu bekerja buat seseorang yang sedang menginginkan seseorang lainnya? ada yang iya, ada yang enggak. bagi mereka yang mencakup status 'iya' mungkin aja mereka sudah semaksimal mungkin, tapi bagi mereka yang menyandang 'enggak' yah, seperti lo gitu, mungkin niat lo masih belum kuat, atau lo gak doa kali, cuma usaha aja ngekodein sampe beribu-ribu gitu. ohh, lo udah semuanya? udah cukup maksimal? oh, mungkin lo belum aja dapet ridho, atau lo belum aja tau yang lebih bagus untuk diridhoin, diniatin, didoain dan diusahain. hahaha. tapi, ngomong-ngomong soal itu, emangnya dia pantes lo niatin,doain dan usahain? coba pikir-pikir aja, dulu mungkin ada yang salah. hahaha ngomong apa gue.  tapi bener, siapa tau lo salah, kan?

akhir-akhir ini banyak temen gue yang 'in relationship' lagi butuh perhatian. maksudnya, lagi pada cekcok, gitu. biasalah kan udah lulus-lulusan, sering gak ketemu atau malah sering ga ditelpon atau dikabarin gitu. bisa   dibilang, sekarang mereka berkeliaran mencari teman-temannya untuk menumpahkan curhatan masing-masing. contohnya gue. bukan, buka gue yang lagi 'in relationship' tapi gue yang dicurhatin. gue sebagai teman yang (sok) cool, ngasih saran sekeren, sepuitis, dan selogis mungkin. berasa psikolog, sih. tapi, pernah gak, sih, mikir kenapa mereka minta saran sama seseorang yang lagi gak menyandang status apa-apa? yah, kenapa, gitu? kan kelihatannya, betapa mengenaskannya seseorang yang sering ngasih advice, ngasih semangat, ngasih kata-kata mutiara ke temennya yang lagi pada di antara garis 'putus' atau 'pertahanin' sedangkan dia sendiri malah unrequited, punya dia malah gak berbalas. kan ngenes aja gitu ngeliatnya orang itu lagi gak berbalas malah harus nyemangatin temennya harus memperjuangin doinya atau enggak. tapi, yah, itu pikiran gue, aja, sebenernya balik lagi ke orang itu. ya, kan? huft. tapi sebenernya yang mau gue sampein itu cuma "orang yang berstatus gak mesti seneng terus".

oiya, gue juga mau bahas, udah lama gue waktu itu buka news feed facebook. udah lama gak dibuka, bisa berdebu gitu. pas lagi ngescroll ke bawah, gue menemukan status putus asa. yang memakai bahasa alay tapi langsung intinya aja, deh, dia bilang mendingan mati daripada di dunia gini terus dan dia bilang dia udah siap mati. dan lo tau berapa yang ngelike? 25 orang. ada 26 orang yang siap buat mati, coy. nantangin malaikat maut, gitu lewat facebook?. iseng-iseng, aja, gue komen:
"Emang berani bunuh diri sendiri?" dan dibales
"ya nggaklah, rin. w msh mau hidup hahaha". nah, php kan sama malaikat.

gue masih mau bahas yang lain, nih. tapi kepanjangan, gak? yah, lagian gak ada yang baca juga. gue mau bahas kenapa huruf I dan U di keyboard bisa bersebelahan, gak kayak kita? mungkin kita bukan tuts-tuts keyboard yang menetap, karena kita nomaden, berpindah-pindah. bukan, bukan rumah kita yang pindah tapi mungkin hati. U nya di kamu, I nya di aku. Kamu udah bawa U kemana-mana. ke setiap I yang kamu temuin lewat chat, tapi kamu cuma ninggalin para I gitu, aja. ngomong apa, sih gue? ngerti gak? hahaha gue agak bingung.

gue mau bahas. kan gue baru dapet nem. dan nem gue gak lebih dari 41 dan gak kurang dari 14. dan seperti tugas orang tua yang biasa, papa gue nanya "nem yang lain berapa?" yah gue gitu pasti nyebutin yang lebih rendah di bawah gue, secara gitu biar kelihatan unggul. hahaha. tapi disangkal, katanya kalau nilai itu lihat yang di atas biar jadi motivasi tapi di samping itu gue mikir, punya sesuatu juga harus liat ke bawah biar bisa bersyukur. nah, gue harus lihat kemana? oh mungkin ke depan aja, ya biar bisa lebih jelas jalannya dan semoga gak kesandung. hahaha

oke, udah, semuanya udah gue curahkan. apa gue bilang, gak penting, kan? namanya juga suka-suka gue aja. :'p

Friday 7 June 2013




Well, Selamat siang, semua. Lagi apa? oh iya, lagi baca ini,ya? sebenarnya yang ini agak tidak penting karena didasari perasaan depresi. mungkin, bisa maklum jika ada kata-kata ngawur yang bisa bikin pikiran kalian ngeblur. Minggu ini, entahlah. Won't be my best. ada yang hancur dan kesenangan belum juga datang untuk menjenguk. minggu ini hanya dipenuhi dengan musikalisasi puisi "Kepadamu dengan Penuh Kebencian" yang ditulis oleh Raditya Dika. Yap, rasanya gagal lagi. menyandang status unrequited lagi. seharusnya sudah biasa dengan status ini. malah sudah terkena anti-biotik, tapi malah masih menghasilkan over-dosis. Minggu ini juga gue bertemu dengan kalimat "aku ini penyair kepagian untuk kamu". ya, aku ini penyair yang kepagian. gue hanya terlalu cepat mengambil semua materi dan menjadikannya suatu cerita di memo dengan kata-kata yang entah dari bagian otak mana datangnya. sebenernya, gue ini gak tau mau nulis apa tentang kedepresian ini. mungkin setiap sore di minggu ini yang aku kerjakan hanyalah duduk di teras bersama depresi menunggu kesenangan datang menjenguk membawa buah tangannya seperti minggu-minggu kemarin. tetapi faktor yang membuat kesenangan itu menjenguk, sepertinya tidak akan ada (lagi). mungkin faktor itu ingin melihat gue memandang, berfikir, diam sejenak dalam beberapa waktu. mungkin ia bosan, atau ia malah terganggu? atau yang lebih parah lagi, ia memutuskan untuk pergi dan tidak menjadi pengantar kesenangan itu lagi? ah, gue tidak bisa apa-apa lagi. ingin menuntut? gue ini siapa dia?  Ya, gue gagal lagi. kata orang, coba lihat bagaimana gaya tulisannya lalu pakailah logika maka kau tidak akan gagal. ya, tulisannya bersahabat dengan logikaku, bersahabat dengan hatiku juga, tetapi kenyataan masih belum puas menghembuskan angin pupus dan kegagalannya ke arah gue. Ya, f*ck logic. semua ini masuk logika tetapi entahlah, mungkin ada yang salah. sekarang yang terngiang hanya sepatah kalimat dari puisi Raditya Dika:

"aku benci menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. apakah pertanyaanmu itu pancingan? atau retorika? atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan percaya diri?" 

Ya, lambat laun, aku hanya menyadari itu retorika belaka. apa retorika? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, itu Seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis. iya, itu salah satu narkobamu. kata-kata kiasan itu hanya retorika. Kamu itu pengedarnya. dan saat aku berbicara hal ini pada waktu lalu, aku sempat berjanji tidak akan over-dosis, bukan? janji itu patah dimabukkan oleh narkobamu yang 'wow'. Dan di saat aku mulai over-dosis, kamu masih menjadi buron, kamu terdakwa. kenapa kamu harus menjadi buron? padahal aku di sini, terpenjara dan masih over-dosis. ternyata, kamu tidak akan membebaskan aku. ah entahlah, di saat mengetik ini, jemariku hanya di perinta otak yang disponsori oleh hati. aku tau ini berlebihan. aku sedang depresi, mabuk dan over-dosis, bukan?




13:59 WIB
Jumat, 7 Juni 2013
Siang yang memaksa untuk ditumpahkan segala rasanya.



Sunday 19 May 2013

Ya, aku tau post ini terpublish pada pagi ke 5 saat jejak chatmu tidak lagi memenuhi handphoneku. 4 malam kemarin, aku hanya memandang layar handphoneku sambil berharap setiap denting yang bunyi adalah kamu. Tapi, ternyata malam berkata lain. Aku masih harus menunggu. Beberapa malam munlai terkuasai rindu. entah, aku baru mengenalmu 2 bulan yang lalu tetapi rindu ini menggelisahkan dan datang membawa angin pesimis begitu juga pikiran-pikiran yang menerawang.



"Kamu mana?"
"Kamu janji ada untuk aku"
"Janji kamu bohong, ya?"
selalu kata-kata itu yang memenuhi gumamanku saat aku menunggumu. Seakan-akan aku ini menjadi seseorang yang possesive terhadapmu. Seakan-akan otak ini tidak lelahnya mengingatkan "aku siapa dia?" Semua itu memenuhi hariku tanpamu. Malam-malam yang lumpuh terkuasai rindu terasa panjang. Panjang seperti nasihatmu yang terakhir. Malam-malam yang terkuasai rindu itu pun menghasilkan daftar apa yang harus aku lakukan saat rindu ini terlepas. Kamu, cepatlah lepaskan aku dari rindu ini.

Senin, 20 Mei 2013.
0:38
Pagi yang terlalu melankolis sehingga ada pada kolom publish.

Saturday 18 May 2013


I never knew perfection til
I heard you speak, and now it kills me
Just to hear you say the simple things
Now waking up is hard to do
And sleeping is impossible too
Everything is reminding me of you
What can I do?

It’s not right, not OK
Say the words that you say
Maybe we’re better off this way?
I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?
It’s better that we break…

A fool to let you slip away
I chase you just to hear you say
You’re scared and that you think that I’m insane

The city look so nice from here
Pity I can’t see it clearly
While you’re standing there, it disappears
It disappears

It’s not right, not OK
Say the word it should say

Maybe we’re better off this way?
I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?
It’s better that we break

Saw you sitting all alone
You’re fragile and you’re cold, but that’s all right
Life these days is getting rough
They’ve knocked you down and beat you up
But it’s just a rollercoaster anyway, yeah

It’s not right, not OK
Say the words that you say
Maybe we’re better off this way?
I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?

I’m not fine, not OK
Say the words that you say
Maybe we’re better off this way?

I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?
It’s better that we break, baby

Saturday 11 May 2013

Jumat, 10 Mei 2013.
         Sebenarnya post ini harusnya terpublish pada tanggal itu juga. Tapi, apa boleh buat? aku sudah menemui badmoodku. Jumat kemarin itu M&G bareng Raditya Dika, iya, dia itu inspirasi gue yang pernah gue ceritain di blog ini. Meet & Greet. dan jumat kemarin gue hanya Meet, cepet pula. bagaikan siluet yang hanya menampakkan topi bertuliskan "Trust Me, I'm a writer". Menurut jadwal, M&G akan dimulai pukul 12.00 WIB. jadi, gue udah standby jam 11.00 WIB. Oke, mari gue ceritakan tentang hari Jumat yang satu ini.

           Gue agak mendapatkan kejutan dan mata gue berbinar melihat Whatsapp isinya "Radityadika  ada di 21 LIPPO KARAWACI jam 12.00 sampai 14.30".  dan gue berpikir, kebetulan gue juga ada jadwal janjian mau nontonin Tony Stark jam 13.15 dan gue pikir kalo bang Radit dateng jam 12, yah lumayan juga satu jam mantengin dia. oke, gue ikut M&G. Dan di sinilah tingkat kesusahannya. Friendzone lvl: over 9000 gitu kalo bisa dibilang. iya, gue punya temen, banyak temen dan gue mengajak sebagian dari mereka. 3 orang setuju nemenin. dan pada H-1, apa yang terjadi? batal semuanya. itu tuh rasanya kayak jatuh dari paus orca yang udah bawa kita ke langit ke-tujuh. Iya,kan? itu huft banget. Yasudah, terasa pupusnya bang radith di jiwa ini. dan gue mulai terjatuh ke dalam jurag kepupusan yang amat dalam dan tidak ada habisnya tetapi menghasilkan lebam di sisi hati. asik. Nah, secara tiba-tiba mungkin gue menemukan dasar jurang dan dasar jurang itu berasa kayak kasur tapi dari kapuk. kebayang kan lo jatoh kena kasur kapuk yang padet. Nah, gue menemukan pengganti teman-teman gue sendiri, yaitu Adek gue. Sebenernya, dia sih yang ngajakin gue nonton ironman ._. ah sudahlah, yang penting gue punya kesempatan untuk sekedar M&G.

            Suasana 21 LIPPO waktu itu jam 11 udah rame, sangat rame, bayak anak-anak, udah kayak mau upacara aja gitu. Gue ngantri dari pintu samping. berdesak-desak kan. yah, pintu bioskop pun dibuka. yang dari pintu depan berdesak-desakan masuk dan gue hanya menampilkan muka "Like A Boss" langsung berdiri paling depan udah kayak orang ga tau diri, padahal guenya tinggi dan menyandang status "big kid". hahahah bodo amat. Tiba-tiba orang-orang yang berdesakkan lewat pintu depan itu tiba-tiba ngumpul juga di tempat gue. iya, gue kebawa arus sesat. anjir, gue jadi di barisan ketiga. oke, gue terima. MCnya dateng, dia berkata "ayo temen-temen semua kita duduk ya!" oke gue duduk. sementara orang bersila, gue ga mau bersila. gue duduk di antara dua sujud.hahaha. dan kita rame-rame, berdesakkan, dengan antusiasnya pada level masing-masing menunggu kehadiran Raditya Dika. gue mulai ngestalk twitter. ngestalk radith, bukan doi. gue melihat hari. Hari Jumat, radith solat dulu ini.. gue bergumam. iya, bener radith sholat dulu. gue lelah menunggu. gue keluar dari barisan. memutuskan untuk keluar dari bioskop yang tiba-tiba jadi kayak tempat pengajian. gue nunggu di escalator samping 21. sesekali melihat jam tangan. "udah sengah 1. jam 1, gue kan masuk bioskop" gue tetep aja nunggu. dan pada akhirnya jarum jam yang seharusnya merangkak seperti sudah fasih berjalan. sudah pukul 13.00. gue hampir mati putus asa. gue memutuskan untuk masuk ke bioskop sebelah, XXI. Saat gue melepaskan lengan gue dari pembatas balkon, gue berjalan dan.....
"itu... itu siapa? kayak pernah gue liat" gue terhipnotis. Raditya Dika, seorang Raditya Dika Angkasaputra Moewarnie Nasution, inspirasi gue paling pendek (maksudnya paling besar) lewat di depan gue, dan gue hanya memandang heran itu siapa. itu tolol. Gambar yang ada di tangan gue gak berpindah------sebelum pergi gue buat gambaran untuk abang dika. gue gak mau post di sini karena itu menyakitkan------ waktu seakan nge-freeze saat gue sadar itu radit. "puk-puk" tagan menepuk pundak gue dan itu adek gue. "ganteng loh. kenapa gambarnye gak dikasih?" tidak menghiraukan, gue langsung aja masuk XXI dan ngitipin The Premiere karena di sanalah radit.
"Iya, dia ganteng"
"iya, dia pendek"
"iya, dia buncit"
"iya, dia inspirasi gue"
otak gue mulai membisikkan sesuatu. sebenrnya, gak puas liat dari luar. lo tau, karena abang radit posisinya ketutupan sama daun yang tingginya agak lebih dari dia kalau dia duduk. pada saat bersamaan juga, gue melihat pintu teater 2, udah mau ditutup. jadi, gue harus menemui tony stark dulu dan mungkin akan bertemu radit pada jam 14.30 WIB.
Tuh, udah bete, kan si Tony.

oke, gue nonton dan skip aja deh nih nonton starknya, gausah diceritain. keluar dari bioskop, jam sengah 3-an lah, mungkin belom telat. gue langsung ke tempat tujuan dan menemukan bioskopnya kosong cuma ada mbak-mbak tiket dan satpam. Radit telah pulang dari jam sebelum jam 3--entah itu jam berapa--dia udah pergi. gambar ini sia-sia, pesimis yang menghantui sejak minggu kemarin menguasai. iya, gambarnya gue bawa pulang lagi dan tidak berpindah tangan. hanya ada noda karena sempat jatuh.
dan kata terakhir pada hari itu adalah
"iya, bang dika, gambar ini di gue. masih di gue, bahkan tidak ada tangan siapapun yang pernah menyentuhnya selain gue. akan gue jaga buat nanti kalo kita dipertemukan lagi....."

Hem, gue sempat menulis pesan buat bang radit di gambar itu. gini:
"HALO, ABANG! GUE @ASTARIAE. BANG! GUE GAK BISA NGASIH APA-APA SELAIN PILIHA PACAR BUAT ABANG LEWAT GAMBAR GUE.
LAGIAN, PAS GUE NULIS INI GUE RADA PESIMIS GAMBARNYA AKAN NYAMPE DI LO APA NGGAK HAHAHA. BUAT DATENG KE M&G LO AJA, HARUS NYARI TEMEN DULU. ALHASIL, BARENG ADEK GUE AJA, DEH. YAUDAH, BANG, GOODLUCK BUAT FILM LO,YA! :)"
 itu bukan capslock gue yang jebol, itu emang gitu gue nulisnya.

dan yang terakhir, sebuah pesan moral:
- Jangan terlambat dalam sebuah acara.
mungkin aja terlambat kamu bisa memupuskan orang lain.
-Jangan terpesimiskan
Jangan salahkan kalo pesimismu bisa menguasai.
-Jangan terhipnotis
Bahaya, lagi musim kale.

Wednesday 1 May 2013

Aku menunggu. Bukan, aku memang sudah pindah. Sian ini kembali siluet flashbackmu lewat di otakku. Ya, aku mengingatmu kembali. Mungkin, siluet ini muncul karena aku sedang tidak nyaman dengan 'rumah' baruku, iya, aku sedang bermasalah.

Aku teringat tentang menunggumu. Menunggumu tidak merugikan juga, aku bisa menjadi penyair dadakan di handphoneku. Lihat, dahulu memo di handphoneku berisi tentang kalimat-kalimat menunggu untukmu. Aku pindah, apakah aku masih menyimpannya? Jawbannya, iya. Iya aku masih menyimpan kalimat-kalimat itu terlalu sayang rasanya jika dihapus begitu saja. Lagipula, tentangmu sudah mencapai puluhan, harusnya bisa menjadi BAB 1 di novelku. Dan sekarang, aku menunggu lagi. Menunggu 'rumah'ku direnovasi. Tentu, aku sedang membuat BAB 2 untuk novelku.

Hem, andai saja kamu mengerti akan sastra dan membaca semua kalimat itu. Ah, tapi, entahlah, itu hanya andai. Jika kamu membacanya, apa yang terjadi? Aku tidak tahu. Aku hanya menunggu dan merangkai kata menjadi kalimat.

Doakan aku agar BAB 2 ini memiliki Happy Ending.

Thursday 25 April 2013

Libur, gue libur beberapa bulan. mantengin laptop terus nih bisa. hahahaha gue kembali lagi dengan mengisi blog ini. sebelumnya terima kasih yang telah menambah Pageviews gue. ya walaupun cuma nambah 3 orang. dan terima kasih pada semua pembaca yang telah menunggu postingan baru gue walaupun followersnya gak nambah dan yang paling setia cuma Shinta Melinda. dan shinta berhak gue bayarin nonton. gak mau ketinggalan dibayarin sama gue kan? makanya jadi followers setia blog Janvieras, yang beruntung, akan dapat hadiah.

Libur gue libur yang paling panjang semasa SMP ini. ya, artinya selama beberapa bulan gue hanya nganggur dan gak bisa mantengin dia dari balkon lagi, haha. Tapi, ya gue siap untuk liburan ini. memang sih peluang keluar rumah hanya sekitar 65% dan selebihnya berjamur di rumah. Sebenarnya kendalanya hanya temen yang gak ada. uang sih ada, waktu ada, nah, yang nemeninnya ini gak ada. yah biasalah, kalo kata anak-anak eksis atau selebtwit itu yang begitu cuma jomblo sejati. ups, gue cuma ngasih penjelasan aja, tapi gue bukan jomblo sejati kali hahaha. Udah, balik lagi ke libur. Libur yang ini panjang banget, tapi nungguin hasil akhirnya itu loh bikin deg-degan. tapi, wish me luck aja deh. gue juga minta doa sama kalian ya. yang baca ini tolong doain, yang gak baca tolong dibaca terus didoain.
Telah sekian lama, kini aku berpindah. Pindah yang kali ini tidak jauh, tidak lagi harus mengintip dari balkon lantai 2 seperti kepadamu. Pindah yang ini lebih dekat. Malah, lebih nyaman. Tidak lagi keras seperti kamu. Ya,  selamatlah kamu dari aku.

Mengenai perpindahan ini, ya, aku akui, aku jatuh lagi. Ya, aku kalah. Awalnya hanya bermain-main tapi akhirnya aku yang kalah. Kalah yang di sini beda rasanya seperti kalah denganmu. Kalah di sini rasanya dengan terhormat. Ya, dia tidak menolak, hanya saja membiarkan aku nyaman dan bosan dengannya. hahaha taktik yang bagus, bukan? sekarang aku ada di pihaknya, tak lagi di pihakmu. berbahagialah kamu.

Monday 15 April 2013









Tuesday 19 March 2013

Mengingat.
Saat itu, masih punya ego, masih ada canda tawa. Sekarang masih ada, sih. Tapi, apa masih selancar dulu? Gue rasa enggak. Ini kesekian kalinya gue ngetik kayak gini. Lo liat? Gue rasa pasti liat.

Mengingat.
Sekarang kita itu apa? Lebih deket? Sekedar bersampingan saat itu. Kita itu apa? Kita itu cuma melengkapi kekurangan yang sedikit. Kita itu apa?

Mengingat.
Gue baru sadar. Ternyata, gue yang harus instropeksi diri. Terlalu memaksa, lebih memaksa, lebih terpaksa. Ternyata, kenyamanan ini cuma akal-akalan aja mungkin.

Maaf, kalo gue emang gak bisa buat lo semelankolis saat lo mengetik di atas web itu.

Wednesday 27 February 2013

Menyadari bahwa aku membencimu itu sebenarnya asik. Mengalir menghasilkan adhesi (yakali). Adhesi dari air dan minyak yang tidak akan bersatu. Minyak di gelas sudah tumpah terganti oleh air yang dituangkan, atau sebaliknya.

Menyadari kekuranganmu itu adalah dukungan untuk perasaan membenci ini. Entahlah, aku masih dilema. Kekuranganmu itu sudah aku terima sejak awal sebenarnya, hanya saja, otak baru membuka saraf sadar dan aku sadar.

"I love it when i really hate you" aku suka sekali saat aku benar-benar membencimu. Aku menggila dari awal, terus tergila-gila sampai akhirnya tergali perasaan bosan karena tidak ada respon, atau mungkin kebanyakan lost contact. Dari sini, aku mencari-cari kurangmu, dan membuat aku benci.  Alhamdulillah.

mungkin jika kamu membaca ini, kamu juga akan mengucap alhamdulillah. Heheh..

Tuesday 26 February 2013

Untitled


Old but Strong

Failed nih. -_-

Eh yang ini juga failed. pas di scan jadi begini..

The ugly betty with her new style
Nah yang ini, bahasa inggrisnya belum gue cek bener apa nggak. jadi kena hashtag #badinglish aja deh

Tuesday 19 February 2013


Here I am waiting, I'll have to leave soon
Why am I holding on?
We knew this day would come, we knew it all along
How did it come so fast?

This is our last night but it's late
And I'm trying not to sleep
Cause I know, when I wake, I will have to slip away

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah

Here I am staring at your perfection
In my arms, so beautiful
The sky is getting bright, the stars are burning out
Somebody slow it down

This is way too hard, cause I know
When the sun comes up, I will leave
This is my last glance that will soon be memory

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah

I never wanted to stop because I don't wanna start all over, start all over,
I was afraid of the dark but now it's all that I want, all that I want, all that I want

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah (yeah)
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah!



Aku masih berpura-pura menjadi detektif. Secret Admirer sudah tentu detektif, detektif belum tentu secret admirer. Setiap harinya, apa yang aku kerjakan? ya selain tidur dan online. satu yang aku pastikan kapan saja, stalking. ah, ada 3 pekerjaan, aku adalah Secret Admirer + Detektif + Stalker. Tidak digaji dengan uang, tapi digaji dengan rasa. Begini, di kasus ini, yang menjadi detektif adalah aku, tersangkanya? ya kamu, kan kamu yang diselidiki. Korbannya? perasaan.

Tunggu, kembali ke judul. Apakah Secret  Admirer bisa dipadu dengan kata 'sekedar'? menurutku, tidak. kenapa? pekerjaan yang berat walaupun dilatar belakangi oleh rasa senang atau lainnya. Secret Admirer tidak bisa dikatakan 'sekedar'. Kamu kira, menahan rasa yang bergetar saat melihat kamu dengan yang 'lain' itu, gampang? enggak. kamu juga pasti jadi secret admirer seseorang, lah, jadinya, aku itu secret admirer dari seseorang yang berkedok menjadi secret admirer, juga? hem, oke. mungkin kamu emang secret admirer, tapi, apakah kamu sekeren aku? bisa jadi, tidak. usaha keras kita berbeda. Jadi, apakah secret admirer bisa dikatakan dengan 'sekedar'? aku menjawab 'tidak'. berat jadi secret admirer, tetapi memang menyenangkan, memang bahagianya sederhana, tetapi, ah entahlah. Tapi, aku masih lebih memilih menjadi secret admirer, daripada melepas jabatan 'secret' dan tidak dianggap. 

Monday 21 January 2013


Thursday 10 January 2013

 "Hujan awet banget, ya? gak kayak kita.."
"dingin nih! angetnya kalo dipeluk." 
"yah, hujan. yah, galau. yah, gue keingetan elo."

kemarin, wilayah tangeran hujan dari pagi sampai sore. dan moment ini dimanfaatkan oleh pengguna-pengguna akun twitter untuk menggencarkan kode. gak apa-apa, sih, gue juga mengkode. hujannya itu buat banjir sekitar perum. perum, kalo udah banjir, laknat deh. tau, gak?  hujan itu menurut penelitian, mampu membuat kita berfikir ke kenangan masa lalu, bahasa kerennya, flashback. aw! apa, iya? masa, sih? terserah.

kenapa judulnya skor 75 untuk mind map ?
karena, gue baru aja mendaratkan tugas mind mapping. gak tau mind map? itu, lho, kayak peta konsep, tapi lebih modern. mungkin, bisa disearch di google. dan pekerjaan itu membutuhkan waktu banyak, gak banyak juga, sih. pokoknya, lelah.

mind map udah sempurna banget deh menurut gue. dan gue membawa secarik buku (?) yang akan gue bakar. gue berjalan dengan anggunnya ke depan dan sang guru melihat pekerjaan gue. gue sudah berbinar untuk mendapatkan nilai 80 minimal. dan, binarnya gue hilang seketika, seperti saat kamu mengabaikan aku waktu itu (lho), enggak deng, binar gue menghilang dan sang guru berkata:
                     "Saya mintanya peta konsep! peta konsep! bukan mind map! ah" 
yupz, kata-kata itu sukes menjengkelkan hati gue yang keki. udah keki, jengkel pula. bolpoinnya diarahkan dan gue mendapatkan 75. di saat yang bersamaan, temen gue yang ber-mind-map juga dapet 80, iri. kenapa, sih? ah. kenapa harus? !@#$%^&*()(*&^%$#@. [saat anda melihat kalimat !@#$%^&*( saya sudah mengumpat habis-habisan]

Monday 7 January 2013

assalamualaikum,
dengan ini gue ucapkan "selamat tahun baru 2013".
pertama-tama kenapa judulnya "dari classmeeting sampai ke karya tulis"? kenapa? pasti kaga ada yang tau kan?
gue mau menceritakan tentang hal yang gue jalanin dari saat-saat classmeeting sampai sekarang dengan exklusiv. Classmeeting, sebenernya, tahun ini tidak begitu nikmat aroma classmeetingnya karena terfokus pada tugas drama yang berangsunr-angsur dan melelahkan. Drama udah selesai tanpa kepuasan, entah, ada yang kurang. emang kurang sih, 1 scene latar gak dipraktekin. jadi, Classmeeting hanya gue nikmati hari kamis tanggal 20 desember dan itu classmeeting terakhir. classmeeting itu adalah tiket untuk masuk ke semester 2, semester terakhir di SMP nih gue. bakalan banyak tugas, praktek, dan yang lain-lain yang tentu lebih menantang dari semester 1. lanjut dari classmeeting, hari jumat, 21 desember 2012--yang katanya kiamat, tapi gak jadi--itu gue bertemu hari pembagian rapor. sebelumnya, udah gue post tentang "rapor, surat kematian para siswa" ya, baca ajalah disitu. gue dapet peringkat 15, seperti biasa, kalah.

lepas dari classmeeting, gue bertemu si liburan. harusnya menyenangkan, tapi emang menyenangkan dan sedikit menggertak. Seneng sih, pas dapet chat dari elu. menggertak karena mbak gue pulang kampung dan gak balik-balik lagi. oke, ngepel, nyapu, nyuci baju, semuanya ada di gue. tantangan men. udah deh, liburan kerjaan gue cuma itu.

Malam tahun baru. bermalam, gak bermalam juga sih namanya. ngerayain tahun baru 2013 di Sumarecon Mall Serpong dengan kembang api yang menggelegar dan agak cetar. banyak broadcast-broadcast yang menghimbau agar tidak membeli terompet, karena, terompetnya pasti ditiup dulu sama abangnya. plis, jangan suudzon, lah, itu abang-abang terompet pas tahun baruan, terompetnya masih banyak. kasian. tapi salah abangnya gitu niup terompet dulu. tapi, gatau lah. terus, di tahun baru ini ada orang yang di twitter yang mempersalahkan merayakan tahun baru masehi, katanya dosalah, katanya yang ngerayain yahudi, emang sih, bener, tetapi, udah jadi budaya gitu. gue juga gak menyalahkan orang twitter itu, emang bener itu fakta. tapi, terserah, elo mau percaya yang mana. :D

Dari classmeeting sampai ke karya tulis. karya tulis, suatu tugas yang melelahkan sama seperti drama tapi dibawa enjoy. Karya tulis ini gue gak tau kelompoknya siapa aja dan gue lagi-lagi jadi ketua. jadinya? wish me luck aja dehhh :D


 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff