Monday 24 June 2013

Hallooo, ketemu lagi sama tulisan gue di blog ini. well, gue kasih judul Malam yang Suka Suka Gue aja. abisnya gue gak tau, ya, gue mau bahas apa. gue cuma mau cerewet aja di sini. dan di postingan satu ini bahan gue mungkin agak tidak keren atau malah membosankan atau yang lebih parah lagi di semua postingan gue tidak keren dan membosankan? hahaha, entahlah.

emm, gue mau bahas apa, ya? yah, postingan kali ini let it flow, aja, ya. gue lagi mikirin. kata orang kan, kalo lo pengen sesuatu lo itu harus ada niat, doa, dan usaha. jadi, apa itu bekerja buat seseorang yang sedang menginginkan seseorang lainnya? ada yang iya, ada yang enggak. bagi mereka yang mencakup status 'iya' mungkin aja mereka sudah semaksimal mungkin, tapi bagi mereka yang menyandang 'enggak' yah, seperti lo gitu, mungkin niat lo masih belum kuat, atau lo gak doa kali, cuma usaha aja ngekodein sampe beribu-ribu gitu. ohh, lo udah semuanya? udah cukup maksimal? oh, mungkin lo belum aja dapet ridho, atau lo belum aja tau yang lebih bagus untuk diridhoin, diniatin, didoain dan diusahain. hahaha. tapi, ngomong-ngomong soal itu, emangnya dia pantes lo niatin,doain dan usahain? coba pikir-pikir aja, dulu mungkin ada yang salah. hahaha ngomong apa gue.  tapi bener, siapa tau lo salah, kan?

akhir-akhir ini banyak temen gue yang 'in relationship' lagi butuh perhatian. maksudnya, lagi pada cekcok, gitu. biasalah kan udah lulus-lulusan, sering gak ketemu atau malah sering ga ditelpon atau dikabarin gitu. bisa   dibilang, sekarang mereka berkeliaran mencari teman-temannya untuk menumpahkan curhatan masing-masing. contohnya gue. bukan, buka gue yang lagi 'in relationship' tapi gue yang dicurhatin. gue sebagai teman yang (sok) cool, ngasih saran sekeren, sepuitis, dan selogis mungkin. berasa psikolog, sih. tapi, pernah gak, sih, mikir kenapa mereka minta saran sama seseorang yang lagi gak menyandang status apa-apa? yah, kenapa, gitu? kan kelihatannya, betapa mengenaskannya seseorang yang sering ngasih advice, ngasih semangat, ngasih kata-kata mutiara ke temennya yang lagi pada di antara garis 'putus' atau 'pertahanin' sedangkan dia sendiri malah unrequited, punya dia malah gak berbalas. kan ngenes aja gitu ngeliatnya orang itu lagi gak berbalas malah harus nyemangatin temennya harus memperjuangin doinya atau enggak. tapi, yah, itu pikiran gue, aja, sebenernya balik lagi ke orang itu. ya, kan? huft. tapi sebenernya yang mau gue sampein itu cuma "orang yang berstatus gak mesti seneng terus".

oiya, gue juga mau bahas, udah lama gue waktu itu buka news feed facebook. udah lama gak dibuka, bisa berdebu gitu. pas lagi ngescroll ke bawah, gue menemukan status putus asa. yang memakai bahasa alay tapi langsung intinya aja, deh, dia bilang mendingan mati daripada di dunia gini terus dan dia bilang dia udah siap mati. dan lo tau berapa yang ngelike? 25 orang. ada 26 orang yang siap buat mati, coy. nantangin malaikat maut, gitu lewat facebook?. iseng-iseng, aja, gue komen:
"Emang berani bunuh diri sendiri?" dan dibales
"ya nggaklah, rin. w msh mau hidup hahaha". nah, php kan sama malaikat.

gue masih mau bahas yang lain, nih. tapi kepanjangan, gak? yah, lagian gak ada yang baca juga. gue mau bahas kenapa huruf I dan U di keyboard bisa bersebelahan, gak kayak kita? mungkin kita bukan tuts-tuts keyboard yang menetap, karena kita nomaden, berpindah-pindah. bukan, bukan rumah kita yang pindah tapi mungkin hati. U nya di kamu, I nya di aku. Kamu udah bawa U kemana-mana. ke setiap I yang kamu temuin lewat chat, tapi kamu cuma ninggalin para I gitu, aja. ngomong apa, sih gue? ngerti gak? hahaha gue agak bingung.

gue mau bahas. kan gue baru dapet nem. dan nem gue gak lebih dari 41 dan gak kurang dari 14. dan seperti tugas orang tua yang biasa, papa gue nanya "nem yang lain berapa?" yah gue gitu pasti nyebutin yang lebih rendah di bawah gue, secara gitu biar kelihatan unggul. hahaha. tapi disangkal, katanya kalau nilai itu lihat yang di atas biar jadi motivasi tapi di samping itu gue mikir, punya sesuatu juga harus liat ke bawah biar bisa bersyukur. nah, gue harus lihat kemana? oh mungkin ke depan aja, ya biar bisa lebih jelas jalannya dan semoga gak kesandung. hahaha

oke, udah, semuanya udah gue curahkan. apa gue bilang, gak penting, kan? namanya juga suka-suka gue aja. :'p

Friday 7 June 2013




Well, Selamat siang, semua. Lagi apa? oh iya, lagi baca ini,ya? sebenarnya yang ini agak tidak penting karena didasari perasaan depresi. mungkin, bisa maklum jika ada kata-kata ngawur yang bisa bikin pikiran kalian ngeblur. Minggu ini, entahlah. Won't be my best. ada yang hancur dan kesenangan belum juga datang untuk menjenguk. minggu ini hanya dipenuhi dengan musikalisasi puisi "Kepadamu dengan Penuh Kebencian" yang ditulis oleh Raditya Dika. Yap, rasanya gagal lagi. menyandang status unrequited lagi. seharusnya sudah biasa dengan status ini. malah sudah terkena anti-biotik, tapi malah masih menghasilkan over-dosis. Minggu ini juga gue bertemu dengan kalimat "aku ini penyair kepagian untuk kamu". ya, aku ini penyair yang kepagian. gue hanya terlalu cepat mengambil semua materi dan menjadikannya suatu cerita di memo dengan kata-kata yang entah dari bagian otak mana datangnya. sebenernya, gue ini gak tau mau nulis apa tentang kedepresian ini. mungkin setiap sore di minggu ini yang aku kerjakan hanyalah duduk di teras bersama depresi menunggu kesenangan datang menjenguk membawa buah tangannya seperti minggu-minggu kemarin. tetapi faktor yang membuat kesenangan itu menjenguk, sepertinya tidak akan ada (lagi). mungkin faktor itu ingin melihat gue memandang, berfikir, diam sejenak dalam beberapa waktu. mungkin ia bosan, atau ia malah terganggu? atau yang lebih parah lagi, ia memutuskan untuk pergi dan tidak menjadi pengantar kesenangan itu lagi? ah, gue tidak bisa apa-apa lagi. ingin menuntut? gue ini siapa dia?  Ya, gue gagal lagi. kata orang, coba lihat bagaimana gaya tulisannya lalu pakailah logika maka kau tidak akan gagal. ya, tulisannya bersahabat dengan logikaku, bersahabat dengan hatiku juga, tetapi kenyataan masih belum puas menghembuskan angin pupus dan kegagalannya ke arah gue. Ya, f*ck logic. semua ini masuk logika tetapi entahlah, mungkin ada yang salah. sekarang yang terngiang hanya sepatah kalimat dari puisi Raditya Dika:

"aku benci menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. apakah pertanyaanmu itu pancingan? atau retorika? atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan percaya diri?" 

Ya, lambat laun, aku hanya menyadari itu retorika belaka. apa retorika? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, itu Seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis. iya, itu salah satu narkobamu. kata-kata kiasan itu hanya retorika. Kamu itu pengedarnya. dan saat aku berbicara hal ini pada waktu lalu, aku sempat berjanji tidak akan over-dosis, bukan? janji itu patah dimabukkan oleh narkobamu yang 'wow'. Dan di saat aku mulai over-dosis, kamu masih menjadi buron, kamu terdakwa. kenapa kamu harus menjadi buron? padahal aku di sini, terpenjara dan masih over-dosis. ternyata, kamu tidak akan membebaskan aku. ah entahlah, di saat mengetik ini, jemariku hanya di perinta otak yang disponsori oleh hati. aku tau ini berlebihan. aku sedang depresi, mabuk dan over-dosis, bukan?




13:59 WIB
Jumat, 7 Juni 2013
Siang yang memaksa untuk ditumpahkan segala rasanya.



 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff