Tuesday 19 November 2013

waktu itu sesuatu yang harganya mulai melonjak tinggi. melebihi harga bawang ataupun bbm. kini, aku rasa, waktu semakin cepat berlari. aku kewalah dikejarnya. sampai, aku tidak bisa lagi mengatur segala aktivitas menjadi rutinitas. selalu ada satu aktivitas yang tiba-tiba harus diselipkan ditengah-tengah hari. rasanya, 1 hari saja tidak cukup. rasanya, waktuku habis dalam pendidikan. entahlah.

Saking susahnya mencari waktu, meluangkan waktu sedikit pun aku tak bisa. bahkan, jika ada waktu luang, secuil apapun itu, yang aku inginkan hanya istirahat. aku stress, banyak yang dipikirkan. masalah yang ada di setiap tempat punya pemikiran tersendiri. Tuhan, jika aku bisa meminta satu, aku akan meminta libur selama 2 hari menatap indahnya, menghirup sejuknya udara, tertidur pulas, berbincang dengan orang-orang tersayang, dan melupakan sejenak rutinitasku.

Meluangkan waktu itu sepertinya hal yang tidak lagi aku kenal. meluangkan sedikit waktu untuk seseorang pun tidak bisa. setiap aku berpapasan, walaupun hanya di Social Media, aku layaknya penebar janji yang tidak ada habisnya kapan janji itu ditepati. saat aku hanya ingin bertukar cerita dengannya, secuil apapun waktu itu, jika aku sanggup, aku akan menepati janji itu. entahlah, sekarang sudah berbeda. tidak bisa sedekat dulu lagi. bahkan, waktu yang paling lama untuk berbincang pun ada pada kuasa semesta. saat kita berdua berpapasan dengan kendaraan masing-masing dengan reflek berhenti dan otomatis bertukar cerita lalu menyematkan senyum. kejadian itu pun memang adaya pada tangan semesta. aku tidak bisa mengontrol.

jadi, semoga saja aku bisa belajar untuk mengontrol waktu. tapi, aku ragu.

"Manusia di bumi ini hanyalah budak waktu" -Once Upon A Time

Friday 15 November 2013

Sudah bulan ke delapan. Sepertinya gue mulai menyadari beberapa hal.

Gue sadar, ternyata Jatuh Cinta adalah hal yang mengganggu gue. Jatuh cinta terkadang bisa membuat gue lupa diri.
Malah jatuh cinta kadang bisa membuat 'jiwa' gue yang lain. Kadang, jatuh cinta juga bisa membuat hal yang gue sukai menjadi gue benci karena ada sesuatu yang tersirat berkaitan dengan cinta lalu.
Jatuh cinta membuat gue menjadi suatu boneka yang digerakkan memakai baterai khusus; cinta.
Jatuh Cinta membuat gue trauma pada segala hal yang pernah dilewati saat cinta itu menghampiri.
Padahal, seharusnya jatuh cinta itu menyenangkan. Memang menyenangkan pada awalnya, tapu siapa yang tau akhir dari cerita?
Jatuh cinta membuat gue menjadi peramal dadakan atau profesor yang sering memvuat hipotesa akan keadaan. Menebak-nebak.
Jatuh cinta membuat kepercayaan gue pada dunia buyar begitu aja.
Jatuh cinta yang menguasai gue. Seharusnya tidak boleh.
Jatuh cinta membuat gue lemah. Seperti kutipan itu "Love is Weakness".
Jatuh cinta meninggikan ego gue menganggap hati adalah benda yang terkutuk. Menyalahkan perasaan.
Jatuh cinta membuat gue kejam dengan segala ucapan 'karma' yang menilai mereka akan berubah.
But.. What if.. Yang berubah adalah gue? Selama ini menganggap dan menunggu mereka berubah.

What if i'm a bad guy now?

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff