Friday 18 April 2014

Nih, setelah bergalau ria dengan segala diksi kemarin, gue mau biasa lagi. gue mau bercerita dengan kata 'gue'. huahahahaha! nanti gue dibilang galau mulu, padahal kan ngepostnya jarang-jarang berarti galunya pun jarang-jarang dong. kecuali kayak dwita yang tiap detik galau, h3h3.

kadang kalo nulis postingn tapi ga dibarengi dengan galau, gue pribadi susah. hahaha secara bermelankolis itu enak tau. merayakan kemelankolisan dengan kata-kata itu adalah suatu yang berbobot. #asik.

tapi gue ga tau mau cerita apaan nih. cerita ini deh.
gue tuh lagi kosong. maksudnya, emm, pernah ga sih ngerasai lu itu ga sedih dan ga seneng, cuma hampa. itu ga enak banget. betapa mesakke diri gue di saat yang lain bercerita tersedu-sedu dan sebagiannya lagi bercerita sambil mengembangkan senyumnya. hampa. susah loh ngerasa hampa. ga seru. ga bisa nulis postingan haha. dan setau gue, hati gue itu sudah tidak bisa merasakan sakitnya 'Wanita Seberang Sana' menghampiri 'doi'. serius. setiap ngeliat, rasanya 'ah yaudahlah bodo amat'. dan itu tuh hampa hahaha apa sih ini. gue Heartless nih. gimana dong. abis udah kapok sih hahaha. yaudahlahya ini cuma iklan lewat. ehe

Sepertinya menatap wajh anda sudah menjadi daftar 'to-do-list' di keseharian saya. Tenang, saya hanya menatap anda, saya tidak berani mengembangkan perasaan sendiri. Terima kasih pula kepada dua bola mata yang sesekali sudi membalas tatapan nanar penuh kagum sekaligus rapuh milik saya ini. Sering kali ketika kabut bosan menyergap di sela-sela jam belajar, saya menyempatkan untuk menengok ke arah anda, alibi menengok sesuatu yang lain. Tapi, tak jarang pula semesta menyempatkan anda untuk memergoki saya.

Tahukah anda? setiap pandangan ini menuju anda, ada lantunan bait tentang betapa sederhananya mengagumi sekaligus tentang pesimisnya hati seorang perempuan. Hati dari pemilik dua bola mata hitam itu sudah ada yang punya walau tanpa status nyata. hati itu sudah siap untuk mengembangkan sarang indah. sayangnya, bukan untuk saya, melainkan wanita seberang sana. wanita yang mampu membuat binar anda menari riuh. wanita yang bisa membuat mata anda tersenyum walaupun bibir anda tidak terlekuk senyum sekali pun. Dan saya? saya hanya bisa termangu, sesekali menjadi seorang pengecut yang tersenyum kecut melontarkan sumpah serapah pada wanita itu. Seseklai pula saya tidak bisa menyembunyikan mata yang berkaca saat jemari wanita itu menghangatkan jemari anda, saat wanita itu menduduki kuda besi anda, dan saat anda terhipnotis dengan tawa anggunnya. seperti itukah derajat anda? jika iya, tentu saya berada nun jauh di bawah sana. wanita itu memang seperti bidadari yang terperosok jatuh ke dunia. mungkin wanita itu pun punya cinta yang lebih untuk anda. tidak seperti saya yang terkadang harus membenci anda dan menghujat anda diam-diam.

saya yakin, wanita seberang sana akan menjadi wanita yang... ah saya tidak mau munafik untuk menyebutkan 'baik' sedangkan saya selalu ragu dengan wanita itu. tapi, dunia ini pilihan. anda telah memilih waanita itu untuk menjadi majikan baru terhadap hati anda. Tenang, saya tidak apa dengan luka menganga di sini. Tenang, saya hanya akan bersedih sebentar tentang keadaan. bagaimana bisa saya bersedih dengan larutnya jika hanya ditinggalkan oleh anda dengan simbol menyatunya tangan anda dengannya, sedangkan di luar sana seseorang sedang meratapi idamannya yang sedang menggenggam buku nikah.

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff