Sunday 19 May 2013

Ya, aku tau post ini terpublish pada pagi ke 5 saat jejak chatmu tidak lagi memenuhi handphoneku. 4 malam kemarin, aku hanya memandang layar handphoneku sambil berharap setiap denting yang bunyi adalah kamu. Tapi, ternyata malam berkata lain. Aku masih harus menunggu. Beberapa malam munlai terkuasai rindu. entah, aku baru mengenalmu 2 bulan yang lalu tetapi rindu ini menggelisahkan dan datang membawa angin pesimis begitu juga pikiran-pikiran yang menerawang.



"Kamu mana?"
"Kamu janji ada untuk aku"
"Janji kamu bohong, ya?"
selalu kata-kata itu yang memenuhi gumamanku saat aku menunggumu. Seakan-akan aku ini menjadi seseorang yang possesive terhadapmu. Seakan-akan otak ini tidak lelahnya mengingatkan "aku siapa dia?" Semua itu memenuhi hariku tanpamu. Malam-malam yang lumpuh terkuasai rindu terasa panjang. Panjang seperti nasihatmu yang terakhir. Malam-malam yang terkuasai rindu itu pun menghasilkan daftar apa yang harus aku lakukan saat rindu ini terlepas. Kamu, cepatlah lepaskan aku dari rindu ini.

Senin, 20 Mei 2013.
0:38
Pagi yang terlalu melankolis sehingga ada pada kolom publish.

Saturday 18 May 2013


I never knew perfection til
I heard you speak, and now it kills me
Just to hear you say the simple things
Now waking up is hard to do
And sleeping is impossible too
Everything is reminding me of you
What can I do?

It’s not right, not OK
Say the words that you say
Maybe we’re better off this way?
I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?
It’s better that we break…

A fool to let you slip away
I chase you just to hear you say
You’re scared and that you think that I’m insane

The city look so nice from here
Pity I can’t see it clearly
While you’re standing there, it disappears
It disappears

It’s not right, not OK
Say the word it should say

Maybe we’re better off this way?
I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?
It’s better that we break

Saw you sitting all alone
You’re fragile and you’re cold, but that’s all right
Life these days is getting rough
They’ve knocked you down and beat you up
But it’s just a rollercoaster anyway, yeah

It’s not right, not OK
Say the words that you say
Maybe we’re better off this way?
I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?

I’m not fine, not OK
Say the words that you say
Maybe we’re better off this way?

I’m not fine, I’m in pain
It’s harder everyday
Maybe we’re better off this way?
It’s better that we break, baby

Saturday 11 May 2013

Jumat, 10 Mei 2013.
         Sebenarnya post ini harusnya terpublish pada tanggal itu juga. Tapi, apa boleh buat? aku sudah menemui badmoodku. Jumat kemarin itu M&G bareng Raditya Dika, iya, dia itu inspirasi gue yang pernah gue ceritain di blog ini. Meet & Greet. dan jumat kemarin gue hanya Meet, cepet pula. bagaikan siluet yang hanya menampakkan topi bertuliskan "Trust Me, I'm a writer". Menurut jadwal, M&G akan dimulai pukul 12.00 WIB. jadi, gue udah standby jam 11.00 WIB. Oke, mari gue ceritakan tentang hari Jumat yang satu ini.

           Gue agak mendapatkan kejutan dan mata gue berbinar melihat Whatsapp isinya "Radityadika  ada di 21 LIPPO KARAWACI jam 12.00 sampai 14.30".  dan gue berpikir, kebetulan gue juga ada jadwal janjian mau nontonin Tony Stark jam 13.15 dan gue pikir kalo bang Radit dateng jam 12, yah lumayan juga satu jam mantengin dia. oke, gue ikut M&G. Dan di sinilah tingkat kesusahannya. Friendzone lvl: over 9000 gitu kalo bisa dibilang. iya, gue punya temen, banyak temen dan gue mengajak sebagian dari mereka. 3 orang setuju nemenin. dan pada H-1, apa yang terjadi? batal semuanya. itu tuh rasanya kayak jatuh dari paus orca yang udah bawa kita ke langit ke-tujuh. Iya,kan? itu huft banget. Yasudah, terasa pupusnya bang radith di jiwa ini. dan gue mulai terjatuh ke dalam jurag kepupusan yang amat dalam dan tidak ada habisnya tetapi menghasilkan lebam di sisi hati. asik. Nah, secara tiba-tiba mungkin gue menemukan dasar jurang dan dasar jurang itu berasa kayak kasur tapi dari kapuk. kebayang kan lo jatoh kena kasur kapuk yang padet. Nah, gue menemukan pengganti teman-teman gue sendiri, yaitu Adek gue. Sebenernya, dia sih yang ngajakin gue nonton ironman ._. ah sudahlah, yang penting gue punya kesempatan untuk sekedar M&G.

            Suasana 21 LIPPO waktu itu jam 11 udah rame, sangat rame, bayak anak-anak, udah kayak mau upacara aja gitu. Gue ngantri dari pintu samping. berdesak-desak kan. yah, pintu bioskop pun dibuka. yang dari pintu depan berdesak-desakan masuk dan gue hanya menampilkan muka "Like A Boss" langsung berdiri paling depan udah kayak orang ga tau diri, padahal guenya tinggi dan menyandang status "big kid". hahahah bodo amat. Tiba-tiba orang-orang yang berdesakkan lewat pintu depan itu tiba-tiba ngumpul juga di tempat gue. iya, gue kebawa arus sesat. anjir, gue jadi di barisan ketiga. oke, gue terima. MCnya dateng, dia berkata "ayo temen-temen semua kita duduk ya!" oke gue duduk. sementara orang bersila, gue ga mau bersila. gue duduk di antara dua sujud.hahaha. dan kita rame-rame, berdesakkan, dengan antusiasnya pada level masing-masing menunggu kehadiran Raditya Dika. gue mulai ngestalk twitter. ngestalk radith, bukan doi. gue melihat hari. Hari Jumat, radith solat dulu ini.. gue bergumam. iya, bener radith sholat dulu. gue lelah menunggu. gue keluar dari barisan. memutuskan untuk keluar dari bioskop yang tiba-tiba jadi kayak tempat pengajian. gue nunggu di escalator samping 21. sesekali melihat jam tangan. "udah sengah 1. jam 1, gue kan masuk bioskop" gue tetep aja nunggu. dan pada akhirnya jarum jam yang seharusnya merangkak seperti sudah fasih berjalan. sudah pukul 13.00. gue hampir mati putus asa. gue memutuskan untuk masuk ke bioskop sebelah, XXI. Saat gue melepaskan lengan gue dari pembatas balkon, gue berjalan dan.....
"itu... itu siapa? kayak pernah gue liat" gue terhipnotis. Raditya Dika, seorang Raditya Dika Angkasaputra Moewarnie Nasution, inspirasi gue paling pendek (maksudnya paling besar) lewat di depan gue, dan gue hanya memandang heran itu siapa. itu tolol. Gambar yang ada di tangan gue gak berpindah------sebelum pergi gue buat gambaran untuk abang dika. gue gak mau post di sini karena itu menyakitkan------ waktu seakan nge-freeze saat gue sadar itu radit. "puk-puk" tagan menepuk pundak gue dan itu adek gue. "ganteng loh. kenapa gambarnye gak dikasih?" tidak menghiraukan, gue langsung aja masuk XXI dan ngitipin The Premiere karena di sanalah radit.
"Iya, dia ganteng"
"iya, dia pendek"
"iya, dia buncit"
"iya, dia inspirasi gue"
otak gue mulai membisikkan sesuatu. sebenrnya, gak puas liat dari luar. lo tau, karena abang radit posisinya ketutupan sama daun yang tingginya agak lebih dari dia kalau dia duduk. pada saat bersamaan juga, gue melihat pintu teater 2, udah mau ditutup. jadi, gue harus menemui tony stark dulu dan mungkin akan bertemu radit pada jam 14.30 WIB.
Tuh, udah bete, kan si Tony.

oke, gue nonton dan skip aja deh nih nonton starknya, gausah diceritain. keluar dari bioskop, jam sengah 3-an lah, mungkin belom telat. gue langsung ke tempat tujuan dan menemukan bioskopnya kosong cuma ada mbak-mbak tiket dan satpam. Radit telah pulang dari jam sebelum jam 3--entah itu jam berapa--dia udah pergi. gambar ini sia-sia, pesimis yang menghantui sejak minggu kemarin menguasai. iya, gambarnya gue bawa pulang lagi dan tidak berpindah tangan. hanya ada noda karena sempat jatuh.
dan kata terakhir pada hari itu adalah
"iya, bang dika, gambar ini di gue. masih di gue, bahkan tidak ada tangan siapapun yang pernah menyentuhnya selain gue. akan gue jaga buat nanti kalo kita dipertemukan lagi....."

Hem, gue sempat menulis pesan buat bang radit di gambar itu. gini:
"HALO, ABANG! GUE @ASTARIAE. BANG! GUE GAK BISA NGASIH APA-APA SELAIN PILIHA PACAR BUAT ABANG LEWAT GAMBAR GUE.
LAGIAN, PAS GUE NULIS INI GUE RADA PESIMIS GAMBARNYA AKAN NYAMPE DI LO APA NGGAK HAHAHA. BUAT DATENG KE M&G LO AJA, HARUS NYARI TEMEN DULU. ALHASIL, BARENG ADEK GUE AJA, DEH. YAUDAH, BANG, GOODLUCK BUAT FILM LO,YA! :)"
 itu bukan capslock gue yang jebol, itu emang gitu gue nulisnya.

dan yang terakhir, sebuah pesan moral:
- Jangan terlambat dalam sebuah acara.
mungkin aja terlambat kamu bisa memupuskan orang lain.
-Jangan terpesimiskan
Jangan salahkan kalo pesimismu bisa menguasai.
-Jangan terhipnotis
Bahaya, lagi musim kale.

Wednesday 1 May 2013

Aku menunggu. Bukan, aku memang sudah pindah. Sian ini kembali siluet flashbackmu lewat di otakku. Ya, aku mengingatmu kembali. Mungkin, siluet ini muncul karena aku sedang tidak nyaman dengan 'rumah' baruku, iya, aku sedang bermasalah.

Aku teringat tentang menunggumu. Menunggumu tidak merugikan juga, aku bisa menjadi penyair dadakan di handphoneku. Lihat, dahulu memo di handphoneku berisi tentang kalimat-kalimat menunggu untukmu. Aku pindah, apakah aku masih menyimpannya? Jawbannya, iya. Iya aku masih menyimpan kalimat-kalimat itu terlalu sayang rasanya jika dihapus begitu saja. Lagipula, tentangmu sudah mencapai puluhan, harusnya bisa menjadi BAB 1 di novelku. Dan sekarang, aku menunggu lagi. Menunggu 'rumah'ku direnovasi. Tentu, aku sedang membuat BAB 2 untuk novelku.

Hem, andai saja kamu mengerti akan sastra dan membaca semua kalimat itu. Ah, tapi, entahlah, itu hanya andai. Jika kamu membacanya, apa yang terjadi? Aku tidak tahu. Aku hanya menunggu dan merangkai kata menjadi kalimat.

Doakan aku agar BAB 2 ini memiliki Happy Ending.

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff