Wednesday 27 July 2016

Aku ingin menulis ini sejak lama.
Seperti satu tahun yang lalu seharusnya sudah aku tulis.
Tapi aku terlalu malu dan naif untuk menggambarkanmu lewat tulisan.
Karena kau adalah duri mawar yang bersembunyi di setiap tangkai yang kupetik.
Dan aku tidak ingin terlihat cacat dengan mengeluh tentang duri mawar, tentang dirimu.

Bagaimana rasanya saat kita sudah di bab terakhir? Semua berjalan seperti biasanya.
Bab terakhir yang selalu dibicarakan orang-orang, karena menurut mereka, mengakhiri cinta harus dengan cerita yang berakhir.

Dan sekarang, di sinilah kita. Di bab terakhir. Dimana semuanya kupikir harus seimbang.

Aku tidak mungkin mengharapkanmu atas kenyamanan

Tapi

Aku juga tidak mungkin melepaskan kenyamanan sepertimu.

Sungguh, aku sangat suka melihatmu

Kau mencintai pribadiku
Dan kau menemukan pribadiku di wanita lain yang lebih cantik
Kau membakarku
Tidak sampai abu
Hanya menimbulkan luka bakar hitam yang ujungnya jadi ejekkan teman
Tapi, justru luka itu yang jadi tawa di antara kita.
Kau dan aku sudah sadar bagaimana kita menghadapi jatuh bangun di hari-hari milik kita. Bagaimana kita sama-sama bergandeng tangan dan saling mendorong ke jurang.
Kita sudah melewati klimaks cerita.

Sampai pada bab terakhir ini,
Si Wanita pergi ke kota orang dan si Pria tinggal di kota ibunya.
Aku, si Wanita yang menunggu bab terakhir ini akan jadi seperti apa
Dan kau, si Pria yang tidak menggubris jalan cerita.
Aku membuat sejarah tentang hari kita, tentang ribuan kata yang kita obrolkan, ratusan gambar yang kita kirimkan dan puluhan lagu yang kita bagi.

Di bab terakhir ini, aku bingung bagaimana kau masih mengingatku, aku bingung bagaimana kau masih mau mengangkat handphonemu.
Padahal, aku dan kamu sudah tidak bertatap muka selama 31 hari.
Tapi kita bertukar foto dan bertukar hari.

Dan kepadamu,
Tulisan ini aku sampaikan. Hal yang tidak pernah aku kirim tentang betapa aku bersyukur dan tersenyum karena kita bersinggungan beberapa waktu

Dan kepadamu,
Aku sampaikan, aku kirimkan kotak-kotak plester dan foto hatiku yang kau buat cacat. Hal yang selama ini menutup mataku dengan kabut tebalnya, hal yang membutakanku, hal yang sangat buruk.

Aku lupa sudah berapa kali bertengkar dan mencoba hilang, nyatanya,

Kita akan selalu pulang

Dan aku kembali mengatakan tentang "aku tidak cinta".

Aku tidak ingin berharap lagi tentang kita akan selalu pulang ke masing-masing cerita dan tawa, masing-masing naik dan turun kita.

Kita adalah dua orang yang hidup di belakang bayang-bayang karena terlalu ragu dengan kita.

Kau menyuapiku dengan manisnya hidup dan memberiku minuman pahit yang membuatku meringis.
Begitu juga denganku, aku menawarkanmu roti manis yang bisa kau tulis dan kau berikan kepadaku tapi di samping itu, aku membuatkanmu kopi pahit di setiap pagi.

Kau beriku puisi indah di sampingnya, kau taruh berita-berita dirimu dan wanita lain, begitu pula aku yang mengirimimu kalimat-kalimat dukungan padahal setelah itu, ku beri kau kalimat perih sampai kadang kau menangis.

Kita sama-sama manja
Kita sama-sama membunuh
Kita sama-sama mendominasi ketika kita ingin semuanya seimbang.

Kita adalah kita.
Mungkin kita tidak akan bertemu lagi, tapi kau ingat janjimu tentang mengingatku di setiap hal,
Dan aku ingat janjiku yang tidak pernah aku sebutkan,
Aku selalu ingat tentangmu di tempat-tempat yang pernah kita jadikan pelampiasan, di gambar-gambar yang menyatukan kita dan obrolan yang membangun kenyamanan.

Mungkin memang sampai di sini. Ada kalanya sesuatu memang tidak digariskan selamanya.

Kita tidak akan sempurna,
Karena aku tidak sempurna.

kita hanya kenangan di atas meja belajar di saat semua orang hidup dalam masa lalu kita dan bertanya kabar tentang kita masing2 padahal kita pun tidak pernah tahu kabar yang sejujurnya.

Aku adalah seorang naif yang masih terbayang wangimu
Kau adalah seorang revolusian yang masih terbayang dengan kehadiranku
Kita adalah kenyamanan yang tidak bisa keluar dari jebakan dan mungkin,
Kita adalah dua orang yang akan selalu pulang.
Kendalanya, kita adalah orang dewasa yang sebenarnya masih kekanakkan.

Sampai bertemu lagi.

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff