Thursday 6 March 2014

Ditunggu malah gagu.
Anda kemana? Saya tunggu sampai saya rela tertidur di sofa hijau ini.

Hari Minggu kemarin, mengapa anda berbeda?
Ritme kalimat anda sangat berbeda dengan biasanya yang hanya sepenggal dan terpenggal.
Dan membuat saya semakin jatuh pada anda walaupun belum ada 1 pun alasan nyata yang saya terima. Bagaimana ini?
Kembali pada pertanyaan 'terus atau gerus?' saya tidak harus bersemedi di puncak Salak sana, kan?
"sudah, biarkan saja rasa itu mengalir" kalimat itu sudah disampaikan 4 orang.
Tetapi, saya masih enggan melewati garis merah pembatas di sana. Saya masih takut.

Tapi di balik rasa takut itu ada luka yang tidak bisa ditepis sembuhnya. Seperti ada sihir, serbuk ajaib milik peri yang ditaburkan di sana setiap anda dan saya berinteraksi.
Rasa ini semakin liar, semakin sensitif untuk dipelihara.
Hanya melihatmu saja, ibaratnya seekor peliharaan yang melihat majikannya.

Mata anda yang buat saya jatuh berkali-kali. Setiap kali menatapnya, seakan jatuh cinta kembali. Tapi, yang saya khawatirkan euforia itu...
Euforia itu hanya angan yang tidak akan pernah nyata.

Hahaha, berbicara apa saya? Hal bodoh ini terus mengelilingi saya. Soal timbangan rugi dan untung sampai kiasan ilusi yang membuat harapan tinggi.
Sepertinya saya tidak akan bersamanya, layaknya cerita-cerita terdahulu.
Percaya diri saya terlalu jauh dari sifat kokoh. Belum lagi wanita kemarin terlihat masih ada bunga kepada anda.
Adakah anda sekiranya menerimanya lagi?
Atau anda memang selalu menerimanya?
Bagaimana caranya saya mencintai anda jika rantai di leher anda masih diikat majikan seberang sana?

Saya akui kali ini,
Saya memang kalah dalam pertarungan sengit kemarin. Jadi, anda tahu kan hasil dari kekalahan saya?
Saya mengaku saya berpindah pada anda, tetapi doakan saja saya, tuan.

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff